Adab Menghormati Al-Qur'an

 


Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam, berisi wahyu dari Allah SWT yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW untuk disampaikan kepada umat manusia, yang disampaikan melalui perantara Malaikat Jibril. Al-Qur'an menjadi panduan dan pandangan hidup bagi umat Islam di seluruh dunia.

 

Allah SWT berfirman, “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Shaad: 29)


Penghormatan kepada Al-Qur'an menjadi perhatian utama bagi kaum muslimin. Selain keutamaan pada ajaran di dalamnya, Al-Qur'an juga memiliki keutamaan pada mushaf atau ujud fisiknya sebagai sebuah kitab. Maka tak pelak dalam memegang dan menempatkannya, kaum muslimin pun mengistimewakan kitab suci tersebut.


Imam An Nawawi menegaskan kewajiban melindungi dan menghormati mushaf Al-Qur'an merupakan ijma' ulama. Dalam hal ini, dalam meletakkan Al-Qur'an seyogianya pada tempat yang bersih, suci, dan tinggi. Tinggi yang dimaksud paling tidak jangan sejajar dengan kaki kita.


Dalam salah satu hadits, Nabi Muhammad bersabda, “Tidak boleh menyentuh Al-Qur’an melainkan orang yang suci”. (HR. Daruquthni). Berdasar perkataan Rasulullah itu, maka sebelum menyentuh Al-Qur'an kita dianjurkan berwudu terlebih dulu. Memastikan kita terhindar dari hadats dan najis. Ketika membacanya, ada adab yang harus dijaga. Di antaranya, menggunakan pakaian yang menutup aurat, dan tidak sembarangan menaruh Al-Qur'an.


Kita bisa lebih nyaman membaca Al-Qur'an dengan menggunakan rehal atau meja kecil khusus untuk menaruh kitab suci. Dengan rehal, maka letak Al-Qur'an tidak sejajar dengan kaki, bahkan lebih tinggi dari kemaluan kita. Itu menjadi salah satu cara menghormati Al-Qur'an.


Meletakkan Al-Qur'an di tempat yang tinggi itu lebih utama seperti rehal, kursi, atau di rak yang ada di tembok. Meskipun demikian, jika meletakkannya di lantai karena suatu keperluan, bukan dalam rangka merendahkannya, dan lantainya dalam keadaan bersih, dilakukan karena suatu kebutuhan, misal saat hendak salat dan tidak ada tempat tinggi untuk meletakkan mushaf, maka ini tidak mengapa. Tapi memang alangkah baiknya, kita selalu menyediakan rehal di dekat tempat kita salat.


Sebagai umat muslim, kita harus selalu menghiasi hari-hari dengan melantunkan kalam ilahi. Selain itu, wajib pula mempelajari isinya dan menghadirkannya dalam akhlak dan perilaku keseharian kita.

Adab Menghormati Al-Qur'an

Adab Menghormati Al-Qur'an

1 ulasan
Masukan Jumlah :
Cek Ongkos Kirim
Pengiriman

Formulir WhatsApp ×

Adab Menghormati Al-Qur'an

Adab Menghormati Al-Qur'an

Harga :
Ongkos Kirim :




Kirim

Read more »

1

 


Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam, berisi wahyu dari Allah SWT yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW untuk disampaikan kepada umat manusia, yang disampaikan melalui perantara Malaikat Jibril. Al-Qur'an menjadi panduan dan pandangan hidup bagi umat Islam di seluruh dunia.

 

Allah SWT berfirman, “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Shaad: 29)


Penghormatan kepada Al-Qur'an menjadi perhatian utama bagi kaum muslimin. Selain keutamaan pada ajaran di dalamnya, Al-Qur'an juga memiliki keutamaan pada mushaf atau ujud fisiknya sebagai sebuah kitab. Maka tak pelak dalam memegang dan menempatkannya, kaum muslimin pun mengistimewakan kitab suci tersebut.


Imam An Nawawi menegaskan kewajiban melindungi dan menghormati mushaf Al-Qur'an merupakan ijma' ulama. Dalam hal ini, dalam meletakkan Al-Qur'an seyogianya pada tempat yang bersih, suci, dan tinggi. Tinggi yang dimaksud paling tidak jangan sejajar dengan kaki kita.


Dalam salah satu hadits, Nabi Muhammad bersabda, “Tidak boleh menyentuh Al-Qur’an melainkan orang yang suci”. (HR. Daruquthni). Berdasar perkataan Rasulullah itu, maka sebelum menyentuh Al-Qur'an kita dianjurkan berwudu terlebih dulu. Memastikan kita terhindar dari hadats dan najis. Ketika membacanya, ada adab yang harus dijaga. Di antaranya, menggunakan pakaian yang menutup aurat, dan tidak sembarangan menaruh Al-Qur'an.


Kita bisa lebih nyaman membaca Al-Qur'an dengan menggunakan rehal atau meja kecil khusus untuk menaruh kitab suci. Dengan rehal, maka letak Al-Qur'an tidak sejajar dengan kaki, bahkan lebih tinggi dari kemaluan kita. Itu menjadi salah satu cara menghormati Al-Qur'an.


Meletakkan Al-Qur'an di tempat yang tinggi itu lebih utama seperti rehal, kursi, atau di rak yang ada di tembok. Meskipun demikian, jika meletakkannya di lantai karena suatu keperluan, bukan dalam rangka merendahkannya, dan lantainya dalam keadaan bersih, dilakukan karena suatu kebutuhan, misal saat hendak salat dan tidak ada tempat tinggi untuk meletakkan mushaf, maka ini tidak mengapa. Tapi memang alangkah baiknya, kita selalu menyediakan rehal di dekat tempat kita salat.


Sebagai umat muslim, kita harus selalu menghiasi hari-hari dengan melantunkan kalam ilahi. Selain itu, wajib pula mempelajari isinya dan menghadirkannya dalam akhlak dan perilaku keseharian kita.